Kamis, 17 Juni 2010

Senyum

Ia tersenyum pada lelaki tak dikenal yang murung itu.
Senyum itu tampaknya membuat perasaannya menjadi lebih baik.
Lelaki itu teringat kebaikan seorang temannya dulu, dan kemudian menyuratinya untuk berterima kasih.
Temannya sangat senang menerima surat itu sehingga ia meninggalkan tip besar saat makan siang.
Si pelayan terkejut melihat jumlah tip itu dan kmudian mempertaruhkan semuanya mengikuti firasatnya.
Besoknya ia mengambil uang yang dimenangkannya dan memberi sebagian pada lelaki di jalan.
Lelaki di jalan itu merasa bersyukur, karena sudah 2 hari tidak makan.
Setelah selesai makan ia pulang kerumahnya yang sempit dan kumuh (Ia tak tahu pada waktu itu bahwa ia mungkin akan menemui ajal).
Dalam perjalanan ia memungut anak anjing yang kedinginan dan membawanya kerumah supaya hangat.
Anak anjing itu sangat bersyukur tak lagi di luar didera badai.
Malamnya rumah itu terbakar.
Anak anjing itu menggonggong memberi peringatan.
Ia menggonggong hingga seluruh isi rumah terbangun dan menyelamatkan semua orang dari bahaya.
Salah satu anak yang diselamatkannya tumbuh dewasa menjadi Presiden...
Semua itu karena sebuah SENYUM yang tak membutuhkan uang satu sen pun.

(Barbara Hauck, Chicken Soup for the Teenage Soul)


****komentar saya: abis baca ini gue melongo loh, mulai sekarang gue bakalan senyum terus tapi jangan terus-terusan ntar dikira gila -__- hahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar